Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering dan Biotechnology IGB sedang menyelidiki alternatif untuk produksi plastik berkinerja tinggi baru dari terpen yang ditemukan di kayu kaya resin untuk membuat resin polamaida. Zat alami ini berasal dari tumbuhan runjung seperti pinus, larch atau pohon cemara. Terepenes dapat ditemukan sebagian besar sebagai produk sampingan dari produksi pulp sebagai minyak turpentine. Minyak terpentin mengandung 3-carene yang dapat berubah menjadi laktam, sampai saat ini minyak ini dianggap sebagai produk sampingan yang belum di temukan fungsinya sehingga mereka dibakar oleh produsen pulp.
IGB sekarang telah berhasil mengoptimalkan sintesis laktam dari terpena 3-cerane dan laktam yang dihasilkan di sini dapat digunakan sebagai blok bangunan poliamida. IGB berhasil mengonversi mereka dengan proses yang kompetitif dan pada skala industri yang potensial. Para ahli Straubing sudah bisa menunjukkan bahwa terpenes seperti α-pinene, limonene dan 3-carene juga merupakan bahan baku yang cocok untuk sintesis laktam berbahan dasar bio. Lactam berbasis Bio juga dapat digunakan dalam pembuatan kopolimer dengan molekul monomer komersial lainnya seperti laurolactam (monomer PA12) dan kaprolaktam (monomer PA6). Modifikasi ini menghasilkan kristalitas dan transparansi yang dimodifikasi secara signifikan.
Solusi pembuatan laktam biobased dapat dilakukan sebagai “satu rangkaian reaksi dalam satu tempat”. Para peneliti telah menemukan katalis dan reaksi spesifik untuk menyederhanakan reaksi untuk menghasilkan jumlah yang cukup dalam waktu yang paling efektif. Pembuatan bio lactam tidak membutuhkan bahan kimia berbahaya. Membuat laktam berbasis bio dari pabrik-pabrik bubur kertas membedakannya dengan bahan berbasis bio lainnya yang biasanya terbuat dari tepung jagung, gandum atau kentang. Jadi pembuatan bio berdasarkan laktam tidak bersaing dengan industri makanan untuk membuat konsumsi manusia utama.
Poliamaida yang dibuat dari blok bangunan bio ini telah ditemukan tidak hanya transparan tetapi memiliki stabilitas termal yang tinggi. Dengan demikian bahan ini dapat digunakan untuk membuat komponen mesin. Poliamaida tradisional juga memiliki stabilitas termal yang tinggi namun karena domain aromatiknya cenderung menghitam seiring waktu ketika terkena sinar UV, sehingga dapat membatasi potensi mereka sebagai aplikasi luar ruangan. Dibandingkan dengan poliamida berbasis bio domain aromatik tidak terjadi sehingga memberi mereka kinerja yang lebih baik di bawah lampu UV. Poliamida berbasis Bio dapat mencapai transparansi tinggi yang meningkatkan penggunaannya dalam membuat kacamata keselamatan misalnya.
Sumber: Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology
https://polymer-additives.specialchem.com/news/industry-news/researchers-transparent-bio-based-polyamide-000215710